Kasus penjarahan toko pakaian di Depok,
polisi tetapkan 15 tersangka
Kasus
penjarahan toko baju di Depok terus mengalami perkembangan. Setiap hari polisi
menangkap beberapa orang pelaku yang terlibat langsung penjarahan dan
perampasan. Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (24/12/2017) dinihari
sekitar pukul 04.45 WIB yang menimpa Toko Fernando. Toko pakaian Fernando Store
yang beroperasi selama 24 jam ini terletak di area dekat persimpangan jalan
antara Jalan Cakalele III dan Jalan Sentosa Raya, Kelurahan Mekarjaya,
Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok
Hingga
saat ini tercatat ada 15 tersangka yang sudah diamankan. Mereka adalah AB (18),
EAF (18), AP (20), AG (16), F (17), BL (16), YV (17), MP (18), DM (18), RA
(18), WL, AL, HB dan M. Dari 15 tersangka, lebih dari separuhnya adalah anak di
bawah umur. Terdiri dari tujuh orang dewasa dan delapan anak-anak. Bahkan di
antara mereka ada yang masih berstatus pelajar. Tersangka berasal dari keluarga
tidak harmonis (broken home).
"Total
hingga saat ini ada 15 tersangka yang sudah ditetapkan. Kami masih terus
meminta keterangan mereka untuk mengejar yang lain," kata Kasat Reskrim Polresta
Depok, Kompol Putu Kholis Aryana, Kamis (28/12). Ke-15 tersangka yang diamankan
itu terbukti terlibat penjarahan di Toko Fernando. Bahkan beberapa di antaranya
juga terlibat perampasan di tempat lain. Seperti geng Jembatan Mampang
diketahui sudah lima kali beraksi. Sedangkan geng Rawamaya Beji Rasta (RBR)
diketahui hanya terlibat di penjarahan toko baju.
"Mereka
melihat kesempatan saja, karena saat itu mereka sedang berkonvoi," ujar
Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana kepada wartawan di
Mapolresta Depok, Jl Margonda Raya, Kota Depok, Senin (25/12/2017).
Putu mengungkap, Minggu (24/12) malam itu, mereka berkumpul di pasar di dekat tempat kejadian perkara. Mereka kemudian berkonvoi ke arah Jl Tole Iskandar.
"Di situ kan jalanan sepi,
kebetulan cuma toko itu saja yang buka, lampunya terang, pakaiannya
bagus-bagus,”sambungnya. Saat kejadian, hanya ada satu karyawan yang menjaga
toko 'Fernando' itu. Melihat kesempatan itu, para pelaku pun 'menyerang' ke
dalam toko. "Melihat ada kesempatan, mereka mendekat kemudian mengambil
celana jins, kaos, dan jaket di toko tersebut," sambungnya. Sementara itu,
Putu menyampaikan pihaknya masih mendalami apakah aksi tersebut telah
direncanakan sebelumnya. "Niat mungkin sudah ada, apa niat mau nyerang atau
menjarah. Tetapi kemungkinan niatan untuk berbuat onar sudah ada," tandas
Putu.
Putu mengungkap, Minggu (24/12) malam itu, mereka berkumpul di pasar di dekat tempat kejadian perkara. Mereka kemudian berkonvoi ke arah Jl Tole Iskandar.

Saat
ini sudah ada dua geng motor yang diamankan yaitu Jepang dan RBR. "Ketua
geng juga sudah diamankan yaitu Habibi dan Bogel (RBR)," tukasnya.
Saat
ini pihaknya tengah fokus mencari tersangka lain yang masih buron. Mereka
diduga bersembunyi berpindah tempat. "Kami masih kejar para tersangka
ini," paparnya.
Berikut cacatan kejahatan geng
motor Jepang yang dilakukan sepekan berturut-turut.
1.
Pemerasan terehadap pengendara motor
2.
Penjarahan warung tegal yang operasi 24jam dan
perampasan pengunjung yang sedang makan
3.
Perampasan di warung kopi. Geng ini merampas
ponsel penjual kopi
4.
Melakukan konvoi dan ditengah jalan menghadang
warga untuk diminta menyerahkan uang
5.
Memeras tukang nasi goreng dengan meminta hape
dan uang hasil jualan. Mereka juga menggasak tabung gas milik penjual.
Sumber : Merdeka.com
Analisis 5W + 1H:
1. What
Terjadi
kasus penjarahan toko pakaian di depok yang pelakunya adalah geng motor
2. When
Minggu
(24/12/2017) dinihari sekitar pukul 04.45 WIB
3. Where
Toko
pakaian Fernando Store yang beroperasi selama 24 jam ini terletak di area dekat
persimpangan jalan antara Jalan Cakalele III dan Jalan Sentosa Raya, Kelurahan
Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok
4. Who
Mereka
adalah AB (18), EAF (18), AP (20), AG (16), F (17), BL (16), YV (17), MP (18),
DM (18), RA (18), WL, AL, HB dan M.
5. Why
Karena
melihat ada kesempatan
6. How
"Mereka
melihat kesempatan saja, karena saat itu mereka sedang berkonvoi," ujar
Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana kepada wartawan di
Mapolresta Depok, Jl Margonda Raya, Kota Depok, Senin (25/12/2017). Putu
mengungkap, Minggu (24/12) malam itu, mereka berkumpul di pasar di dekat tempat
kejadian perkara. Mereka kemudian berkonvoi ke arah Jl Tole Iskandar.
"Di situ kan jalanan sepi,
kebetulan cuma toko itu saja yang buka, lampunya terang, pakaiannya
bagus-bagus,”sambungnya. Saat kejadian, hanya ada satu karyawan yang menjaga
toko 'Fernando' itu. Melihat kesempatan itu, para pelaku pun 'menyerang' ke
dalam toko. "Melihat ada kesempatan, mereka mendekat kemudian mengambil
celana jins, kaos, dan jaket di toko tersebut," sambungnya. Sementara itu,
Putu menyampaikan pihaknya masih mendalami apakah aksi tersebut telah
direncanakan sebelumnya. "Niat mungkin sudah ada, apa niat mau nyerang atau
menjarah. Tetapi kemungkinan niatan untuk berbuat onar sudah ada," tandas
Putu.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar